KURIKULUM DAN LANDASAN
PENGEMBANGAN
Kurikulum dapat
diartikan sebagai sejumlah matapelajaran dan materi yang harus dikuasai peserta
didik untuk memperoleh ijasah tertentu. Ada pengertian lain dari kurikulum diantaranya : kurikulum sebagai rencana
kegiatan untuk menuntun pengajaran. Kurikulum juga diartikan sebagai dokumen tertulis untuk pendidikan selama
di sekolah. Dalam rangka memenuhi fungsi sebagai pembentuk manusia Indonesia
seutuhnya maka kurikulum sekolah perlu disusun dan diorganisir dan dikembangkan.
Tujuan pendidikan, isi, bahan, metoda dan evaluasi hasil belajar dirancang
menjadi suatu program kegiatan pendidikan berupa kurikulum. Kurikulum meliputi
kurikulum formal dan kurikulum non-formal.
Ada tiga komponen utama yang di perlukan dalam
pengembangan kurikulum. Komponen Tujuan, komponen ini merupakan arah/ sasaran
yang hendak di capai dalam penyelenggaraan pendidikan. Komponen materi dan
pengalaman belajar berkaitan dengan pernyataan apa yang akan di ajarkan agar
peserta didik memperoleh pengalaman belajar sehingga mampu mencapai tujuan yang
diharapkan. Komponen organisasi tersangkut dengan bagaimana materi pelajaran
disusun atau diorganisasikan sehingga peserta didik secara lancar memperoleh
pengalaman belajar yang relevan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Komponen evaluasi sebagai komponen kurikulum untuk mendapatkan gambaran apakah
program kegiatan pembelajaran yang dirancang mencapai tujuan yang telah
ditetapakan.
Landasan pengembangan kurikulum mecakup 2 kegiatan
yaitu penyusunan dan penyusunana suatu kurikulum dan penjabaran atau
implementasi kurikulum dalam suatu proses belajar-mengajar. Sedangkan
prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dlam pengembangan kurikulum meliputi
prinsip relevansi, prinsip efisiensi dan prinsip kontinuitas. Selain itu
pengembangan kurikulum juga harus memperhatikan prinsip fleksibelitas dan
prinsip orientasi tujuan.
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Dalam perkembangan muncul berbagai konsep
pengembangan kurikulum. Perkembangn kurikulum pada dasarnya terutama terletak
pada masalah pendekatan belajarnya. Kurikulum rasional akademik. Ialah
kurikulum yang pengembangannya mendasarkan disiplin ilmu secara sistematis
dilakukan oleh para pemikir. Konsep ini sering disebut organisasi kurikulum
berdasarkan subjek matter.
Kurikulum berbasis kompetensi adalah seperangkat
rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai
siswa, sistem penilaian, kegiatan pembelajaran dan pemberdayaan sumber-sumber
daya pendidikan dan pengembangan kurikulum. Dalam konsep ini hal-hal yang perlu
dikembangkan adalah kompetensi lintasan kurikulum, komprtensi tamatan,
kompetensi rumpun pelajaran, kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator
hasil belajar.
· Prinsip-prinsip dalam pengembanga kurikulum :
· Keimanan, nilai dan budi pekerti luhur
· Penguatan integritas nasional
· Keseimbangan etika, estetika, logika dan
kinestetika
· Kesamaan dalam memperoleh kesempatan
· Abad pengetahian dan teknologi informasi
· Pengembangan ketrampilah hidup
· Berpusat pada siswa dengan penilaian
berkelanjutan dan komperhensif
· Pendekatan menyeluruh dan kemitraan
Pengembangan silabus dalam kurikulum harus memuat
komponen-komponen sebagai berikut:
· Kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator
· Langkah-langkah pembelajaran
· Materi pelajaran yang memenuhi syarat
· Sarana dan sumber belajar
· Penilaian.
PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PELAJARAN
Pengembangan pembelajaran adalah cara yang
sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan dan mengevaluasi seperangkat
bahan dan strategi pembelajaran. Dalam hal ini dikembangkan dalam model
pembelajaran.
1. Model PPSI
Prosedur pengembangan sistem pelajaran merupakan
perwujudan dari penerapan pendekatan sistem ke dalam sistem pendidikan kita.
Pengembangan PPSI mempunyai 5 langkah pokok. Yakni merumuskan tujuan
pembelajaran khusus, menyusun alat evaluasi, menentukan kegiatan belajar
mengajar, merencanakan program kegiatan belajar mengajar, dan melaksanakan
program-program belajar mengajar.
2. Model Gerlach dan Ely
Pengembangan model ini ada 10 langkah meliputi
perumusan tujuan pembelajaran secara spesifik, pemilihan materi dan perumusan
isi pembelajaran, penilaian perilaku awal siswa, penentuan strategi yang
dipergunakan oleh guru, pengorganisasian para siswa dalam kelompok, pengadaan
waktu, penyediaan ruang belajar, penyediaan sumberbelajar yang tepat, penilaian
ketrampilan siswa dan penganalisisan umpan balik.
3. Model Bela H.Banathy
Model ini ditujukan bagi para pengembang sistem
pembelajaran. Langkahnya meliputi merumuskan tujuan pembelajaran khusus, mengembangkan
tesd berdasarkan tujuan yang dikehendaki, menganalisis dan merumuskan kegiatan
belajar, merancang sistem pembelajaran, melaksanakan dan mengiplementasikan dan
mengontrol kualitas hasil, serta mengadakan perbaiakan berdasrkan hasil-hasil
yang diperoleh.
4. Model Jerold E.Kemp
Model ini meliputi delapan langakah sebagai
berikut : merumuskan tujuan pembelajaran umum, menganalisis karakteristik
siswa, merumuskan tujuan pembelajaran khusus, menentuakan bahan pelajaran,
menentukan pretes, menentukan strategi belajar mengajar dan sumber belajar,
mengkoordinasi sarana penunjang yang diperlukan, mengadakan evaluasi.
5. Model IDI
Pengembangan pembelajaran model ini terdiri dari 3
tahapan utama yaitu merumuskan (devine), mengembangkan (develope) dan menilai
(evaluate) tetapi keseluruhan ada 9 fungsi. Yakni identifikasi masalah,
menganalisis keadaan, mengatur pengelolaan berbagai tugas, mengidentifikasi
tujuan pembelajarn, menentukan metode pembelajaran, menyusun prototipe program
pembelajaran, mengadakan uji coba prototipe program, menganalisis hasil uji
coba, dan terakhit tahap pelaksanaan atau implementasi.